Minggu, 01 Agustus 2010

Kota dan Warganya

Have you ever been to car free day in every Sunday at Dago? 

Well, it's a fun place to visit in the weekend besides Gasibu. Car free day ini mulai dilaksanakan kira-kira..... (maaf tanpa bertanya atau mengadakan observasi terlebih dahulu) akhir April. Kenapa aku bisa bilang akhir April? Soalnya waktu tanggal 2 Mei aku ke sana bareng temen-temen 9a yang waktu itu masih jadi anak 8d. Waktu itu cfd masih sepiiiiiiii sekali. Dago serasa punya sendiri!

Nah, pagi ini aku ke car free day lagi, dan naik sepeda. Tapi sekarang bareng Bapak dan Mbak Ninis. Yak, car free day udah berubah jadi tempat yang wow! Sungguh sangat ramai. Sepanjang jalan Ir. H. Juanda penuh sama orang-orang dengan berbagai macam kegiatan. Ada yang senam, ada yang sarapan,ada yang jualan, ada yang arisan, ada yang ngeband, ada yang sesepedaan kaya aku. Ada juga yang cuma jalan-jalan. Yang olahraga dari mulai capoera, badminton, sepak bola, ada semua disitu. Tapi sayangnya ga kolam renang makanya ga ada yang berenang (yaiyalah mana ada kolam renang di pinggir jalan). Car free day seems to be another alternative place to hang around in the Sunday morning, instead of sleeping and doing nothing.

Di car free day itu, aku serasa berkawan dengan semua orang. Semua gembira, semua tersenyum, semua bahagia. Meskipun tidak saling kenal, namun satu. Ada satu kesamaan mutlak yang kami miliki. Kami..... kami adalah warga kota yang kehilangan lahan. Dan hal itulah yang membuat ku merasa berkawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar