Sabtu, 25 Desember 2010

Happy? Indeed

Halo!


Selamat tanggal 25 Desember!


Selamat hari Sabtu!


Happy birthday to me! 


Happy fifteenth!



Yup, today I've turned into a 15 years old girl. Well, I'd love to say that today was a fairytale. Too much? Hmm today was such a blast then. I loveee today!

Hari ini diawali dengan bangun. Yup, tentu saja bangun. Setiap hari selalu diawali dengan bangun tidur, bukan? Tapi ini bukan bangun yang biasa. Ini luar biasa karena aku bangun oleh Ibu, Bapak, Mbak Ninis, dan Malya lengkap dengan nyanyian dan tarian "Selamat Ulang Tahun". Oh ga ketinggalan sama hadiah ulang tahunnya. Tahun ini aku dapet, sepasang sepatu, 1 dress, 1 rok, 1 belt, dan beribu upacan selamat.

Lalu setelah selesai surprise kecilnya, which is always same every year, aku mandi. Penting kah? Tidak. Mengapa aku selalu membahas hal-hal tidak penting di blog ini? Entahlah. Terus selesai mandi-bermain piano-nyobain baju-dan lainlain, aku ke atas buat ngeroll rambut. Pas aku lagi ngeroll rambut tiba-tiba BAM ada nyanyian-nyanyian merdu dari tangga #bohong. Oh ternyata kawan, ada Arin yang lagi bawa kue ulang tahun diikuti dengan Shasha, Indah dan Dhay dibelakangnya sambil nyanyi-nyanyi. Aku kaget bangetlaaaaah, soalnya aku lagi dalam kondisi yang amat sangat tidak enak untuk diabadikan dalam kamera. Ya, dengan rambut diroll di bagian depan dan memakai gaun kebangsaan (padahal daster bunga-bunga -___-). Haduh terharu banget :''''''''''). Baru pertama kali ulang tahun dikasih surprise sama temen HAHAHA. Tapi sayang beribu kali sayang, Ayutia Nurita Sari kawanku tercinta ga bisa ikut hari ini :(. Tapi gapapa, the show must go on!

Akhirnya abis surprise kecil-kecilannya, kita jadi ngabisin kue tiramisunya bareng di kamar. Abis itu ada perayaan kecil yang memang selalu ada setiap anggota keluarga aku ulang tahun. Gather together in the circle table, praying, blow the candles, taking pictures, eat the cake, and so on. Tahun ini juga seperti itu, tapi bedanya ada temen-temen yang ikut nontonin.







Ok, after did those birthday stuffs, we straight aways went to PVJ to play ice sakting! It's been years not playing ice skating since the place in Istana Plaza being knocked down. Sooo we played happily there. We were so happy yet vigorous that we ignored the pain caused by the skate-shoes. Puas ketawa, puas makan, puas main, dan puas jatoh pas skatingan. Surely, I can say today is one of the best day in this year.








Dari semua barang yang dikasih sebagai kado, aku paling suka sama sepatunya. Pinkish ucul gimana gitu hahaha. 
Tapi yang kado yang aku suka diantara kado yang paling aku suka adalah ucapan selamat dari semua temen-temen, dan keluarga entah itu via sms, twitter, atau fb. Tau ga kenapa? Dengan inget ulang tahun aku aja, aku udah seneng. Apalagi mau meluangkan waktunya, mengurangi pulsanya demi mengucapkan selamat ke aku. Oh apalagi kalo mau menyisihkan sedikit uangnya untuk membelikan aku kado hahahaha. Apapun bentuknya, perhatian adalah kado terbaik. You guys made my day! 


kado dari arin

dari shasha :->



Okaydeh, sampai bertemu 1 tahun lagi untuk post ulang tahun selanjutnya! Night! 

Selasa, 21 Desember 2010

Teristimewa Diantara Berjuta

Begitu banyak gambar, puisi, dan seni yang melukiskan dirimu
Sebagai objek dari apresiasi insan di bumi ini akan peranmu 
Namun bagiku, tak pernah ada kata-kata yang dapat menggambarkan dirimu
Menggambarkan betapa besar kontribusimu dalam hidupku
Betapa, betapa istimewanya kamu di dalam duniaku 


Karena tanpamu, aku tiada
Karena tanpamu, aku tak berdaya
Dan tanpamu, aku hanyalah asa yang tak berkuasa


Ya, hampa.


Ibu, selamat hari ibu!


Terima kasih atas kasihmu selama hampir 15 tahun ini
Terima kasih atas setiap doa yang kau panjatkan untuku setiap saat, tak kenal lelah
Terima kasih atas setiap kekhawatiranmu ketika aku sakit atau sedang dalam masalah
Terima kasih atas setiap hari Senin-Kamis yang kau luangkan untuk berpuasa dan lagi-lagi, demi mendoakan aku
Terima kasih atas doronganmu yang membuatku bisa seperti sekarang 
Terima kasih atas setiap nasehat mu yang terkadang tak ku mengerti 
Terima kasih atas pengorbanan mu membesarkanku selama ini


Dan berjuta terima kasih pun rasanya tak akan pernah cukup untukmu


Untukmu ibuku
Aku tau aku tak bakal mampu mengucapkan semua ini di depanmu
Namun satu yang perlu kau tahu, aku sayang padamu.













P.S: Besok bagi rapot dan aku hanya bisa berpasrah :| 



Senin, 20 Desember 2010

Rise Of The Invisible Villains

Malam?


Cek 123......

Selamat malam semuanya!

Lagi-lagi aku begadang. Tapi kali ini bukan insomnia tapi memang sengaja begadang aja buat main ionopolis. Pernah denger? Ya, sekarang aku lagi senang sekali bermain game ini. Sebagai orang Indonesia yang baik, kita harus bangga dengan adanya game ini. Soalnya Ionopolis tuh game asli Indonesia. Dan aku orang asli Indonesia. Dan kita harus bangga dengan game ini karena ini adalah game asli Indonesia. OH AKU UDAH BILANG YA? Dan adakah kesinambungan antara ini semua? Tidak. Apakah ini penting untuk dibahas? Tidak. Ok then, let's just not talk about this.


Sekarang banyak lho yang udah mulai menggemari permainan ini. Aku udah ajak beberapa temen biar ikutan tapi hampir seluruhnya bilang: ga rame. Well, kata aku sih rame-rame aja. Soalnya ini game mendidik walaupun untuk tau jawabannya kebanyakan kita nyontek-nyontek dari paman google ato tanya-tanya lewat twitter dan facebook.




Jadi, disini kita sebagai Pocarian harus membantu Pocariman untuk membasmi monster-monster yang ada di kota Jakarta. Terus ada 5 cara buat ngabasminya, bisa pake Trivia Quiz, Foursquare Check-In, Shout Roulette, Mini Game dan Iono Game.

sorry for the super small pics

Terus disini kita punya hydration meter. Semacam strength meter gitu dan setiap hari kita dapet 100%. Nah hydration meter akan berkurang terus seiring intensitas kita ngelawan monster. Agak-agak malesin nih makanya, soalnya kalo masing-masing monster ngurangin 15% berarti maksimal kita cuma bisa ngelawan 6 monster sehari. 

2 suggestions from me:

1) Gak modal. 
Mainlah Ionopolis tengah malam biar kalo kamu dehidrasi, bisa langsung keisi lagi hydration meternya.Soalnya kan hydration meternya berlaku 1 hari.

2) Modal.
Datanglah ke Alfa Mart terdekat lalu belilah Pocari Sweat. Minta aja Ionocard ke kasir dan dengan ionocard ini kita bisa naikin hydration meternya ke 100% lagi. 

Karena ga ada Alfa Mart deket rumah aku, jadi aku terpaksa harus menggunakan cara pertama #alasan #padahalgamodal 

Sejauh ini, Ionopolis adalah adalah game mendidik (yang aku tau) setelah Parampa. Kalo Parampa ngajarin kita skolastik, Ionopolis ngasih kita banyak pengetahuan umum dari pertanyaan-pertanyaan di Trivia Quiznya. Tapi ada beberapa pertanyaan yang memang ga penting banget kaya:

"Pukul berapa Pocariman berdiri di atas gedung?"
"Tau ga berapa banyak jumlah lampu kecil di lambang Go Ion pada baju Pocariman?"

Ga penting banget kan?

Baidewie, tumben banget yak aku nge-game. Hmm sepertinya kalo aku prediksi sebentar lagi aku bakalan bosan dan malas mencoba untuk melawan mosnter-monster itu. Soalnya aku bukanlah tipe gamer yang kalo ga bisa terus aja nyoba sampe bisa. Aku mah gini: ga bisa-gagal-nyoba lagi-gagal-kesel-ga dimainin lagi.  

Tapi kawan doakan saja aku supaya bisa tabah dan tegar untuk memainkan Ionopolis! #bahasaAyutia 

P.S: I got my hair cut and regret it muchly much. 




Minggu, 05 Desember 2010

Malya

Hello. This is my sissy. She's only 5, curly, wild, totally annoying but she's soooo lovable :D



am i similiar to her?


a little bit frightening, huh?

What a boring post!

Well, I just wanna say that this week is UAS week. So I'll be a little bit busy with the exam thingies. Wish me luck, because this is my last UAS in junior high school. Yo, I'll do my best!

.........

X : "You know what? I've studied so damn hard for this exam but it doesn't work! I'm still a loser"
Y : "Perhaps everyone else study damn harder than you've done, who knows?" 
X : "Ok then, I will study damn-much-harder than everybody does!"
Y : "THAT'S THE SPIRIT!"


Jumat, 03 Desember 2010

Brief

Just a short post questioning about WHY does my face always look like ass whenever I play the keyboard. It suppose to be cool but it always vice versa. Look at this:


jelek 

olo

bengeut 

Sebenernya masih banyak,sobat. Tapi aku ga mau mempermalukan diri sendiri dengan foto-foto dahsyat semacam diatas. 

Btw, baruuu aja buka blognya Sri Izzati dan AKHIRNYA aku tau bahwa selama ini aku tuh mengidap semacam penyakit yang namanya Sleep Paralysis. Dulu aku sering mikir, kalo pas lagi kambuh Sleep Paralysisnya, aku lagi dicabut nyawa. Semua deskripsi tentang Sleep Paralysis tuh bener! Kalo udah ada bayangan item-item aku suka mikir kalo itu malaikat Izrail. Sangat suram.

Terus kalo aku cerita ke Ibu sama Nenek, beliau-beliau selalu bilang kalo itu namanya 'anyep-anyep'. Jadi nyawa kita belum seutuhnya terkumpul di badan. Ibu bilang, "Jangan lupa berdoa sebelum tidur" dan "Baca-baca kalo lagi ketindih gitu". 

2 hari yang lalu, baruu aja aku ngalamin penyakit sialan ini. Aku tidur jam 00.30. Terus tiba-tiba ngerasa kaya ketindih, sontak langsung baca-baca doa. Akhirnya kebangun dan bisa gerak lagi. Terus tidur lagi, terus ketindih lagi. Begitu terus sampe 3 kali. Saking terbiasanya jadi ga takut lagi. Padahal dulu sempet jadi takut tidur. 

Okelah, mungkin ini peringatan dari Allah bahwa aku harus lebih perhatian lagi sama jadwal tidur. Sebenernya bukannya ga mau tidur lebih awal, tapi INSOMNIA kampret dudupret dodolipret juga suka menyerang tanpa ampun secara mendadak. Jadi apa daya saya? 



Minggu, 28 November 2010

Kelompok 2, We're Amazing Just The Way We're

Dalam rangka UAS kesenian, SMPN 7 Bandung tercinta #lebay mengadakan semacam musical performance. Satu kelas dibagi jadi 2 kelompok and I got to the second team,as a leader. Kelompok ini sebenernya adalah kelompok kesenian waktu kelas 8 dulu and consist of: Me (keyboard), Raja, Lagam (bass), Raha (guitar 1), Abi (guitar2), Arin (guitar 3), Upe (guitar 4), Didi (guitar 5), ShashaDhayita, Dyah, Jeje ( conductor, vocal leader), Dila, Jajas (drum), Nada, Ayang, Oma, Saras, Yusfien, Qiren, Stephanie, Yudit and Naufal.

Perjuangan untuk dapetin nilai UAS yang bagus ini bener-bener melelahkan lahir dan batin! Dari mulai nyari studio, mikirin konstum, nyari konsumsi, menghimpun dana, kehujanan waktu mau latihan, ngangkut-ngangkut keyboard, dan lain lain lain lain lain lain lain (saking banyaknya sampe lebih dari dua). Tapi semua itu terbayar LUNAS dan TUNAI waktu kita tampil. Ga ada yang lebih bahagia dari tanggal 27 November 2010.

Hari itu adalah hari "GONG" nya penampilan kita. Kelas 9a kebagian nomer 12 dari 16. Yeah man, untung bukan nomer pertama, soalnya pertama kali ngambil kocokan dapetnya nomer urut 1. 
Aku nyuruh temen-temen dateng ke sekolah jam 06.30 padahal aku sendiri datengnya jam 8 lebih hihihihi. Don't blame on me! Salahin Om Tono gara-gara ngaret nganterin gitar,dkk. Sesampainya di sekolah aku bingung mau nyari temen-temen dimana, lalu aku bertanya pada angin:

H: "Hai angin, tanyakan pada teman-temanku dimana keberadaan mereka?"
A: *membawa suara anak-anak bernyanyi lagu neng geulis* #backsound:wuuuuuuush 
H: *mengikuti arah suara* (ternyata ada di kelas kosong deket koperasi) 

Oke, itu adalah ilustrasi banyolan tengah malam yang tidak penting. Kenapa juga harus nanya ke angin gitu ya, haree geneee maseeeh maeen angeeen #gaya:sumpelo #mulut:monyong2 #naondeui #abaikan.  Let's back to the main topic!

Masuk-masuk ke kelas aku terharu ngeliat temen-temen udah pada cantik-cantik (ga bohong) dan ganteng-ganteng (?) banget make baju seragam warna-warni, rambutnya udah pada di cepol (buat yang cewe). Mereka lagi pada nyanyi, ada yang foto-foto yaitu seksi dokumentasi, Arin dan Raha. Keliatannya udah pada siap banget buat hari ini dan tiba-tiba BOOM nyali aku jadi sekeras baja. Entah ada sesuatu dalam hati ini yang bilang, "Hi Hani, today is gonna be totally all right!". Kenapa? Soalnya dari rumah aja udah sutres, dari pagi sakit perut. Dan melihat temen-temen sebegitu siapnya, mereka jadi "mood booster" aku. :') :') :')

Sudah merasa mantap, kita memutuskan untuk menyudahi latian. Lalu kita ngebuat semacam lingkaran, menyatukan tangan kita, lalu berdoa bersama untuk kelancaran hari itu. Selesai berdoa kita teriak bareng "KELOMPOK DUA YEEEES!!!" sembari mengangkat tangan bersama-sama. 

Selain berdoa bareng kelompok 2, aku juga berdoa bareng Kelompok 1 which is another team from 9a. Karena berjumlah 48 buah, kita ga mungkin buat lingkaran di dalem kelas, jadi kita berdoa di tengah lapangan sambil berpegangan tengan. Oh yea, what a touching moment! Dan disaat itu setelah hampir 9 tahun sekolah, untuk pertama kali, aku ngerasa punya keluarga kedua. :'):'):'):'):'):')

BLABLABLABLABLABLABLA akhirnya sampailah sampai nomer urut ke-12. Wah langsung jantung berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang #backsound:lagudewa. Dan kita ga lupa nyanyiin lagu kebangsaan kelas kita, yang di aransemen oleh temen adiknya Indah. Lagu itu kita nyanyiin untuk yel-yel kelas. 

Fira & Nana: "Temen-temen 9a ayo kita nyanyiin yel-yel dulu yaaa!"
9a               : " Kelas A paling oke pom pom pom CUE CUE CUE CUE, CUE CUE CUE CUE" *goyang dada*
Penonton    :*terpana* *terkejut* *shock* kenapa kelas unggulan bisa seautis itu. Cekacekaceka.

Setelah yel-yel autis selesai dikumandangkan, Kelompok 1 tampil. AND THEY WERE SOOOOOO GREAT, MAN! Mereka nyanyiin lagu 'Bohong' disusul lagu daerahnya medley lagu-lagu Batak 'Rambadia' 'Tilo-Tilo' dan 'Sik-sik Si Batu Manikam'. The audience were amazed by their dazzling performance. And big applause was given to them right after they've finished singing the songs. 

And now, Kelompok 2 turn! We were singing 'Kumpul Bocah' and 'Neng Geulis'. Penonton makin banyak memenuhi aula. Dan aku, tenang tapi deg-degan. Pokoknya sensasi yang ga biasa! 

Lagu pertama, Kumpul Bocah. Man, penonton pada ikut goyang badan nyanyi-nyanyi angkat tangan waktu kita nyanyi Kumpul Bocah. And such enthusiasm made me, maybe all of us soooo vigorous. 

Lagu kedua, Neng Geulis. Orang-orang pada ga nyangka kita nyanyi lagu ini soalnya, intermezzo nya adalah lagu Cing Cangkeling plus sedikit drama. Di lagu ini, penonton bener-bener lebih ekspresif dari lagu yang pertama. Mereka sampe ketawa-ketawa dan ikut bersorak-sorai waktu ngeliat gaya lebaynya Yudit dan Naufal. Kami para pemain musik, jadi semakin semangat mainnya. Badan ikut goyang, mulut ikut nyanyi, tangan ikut ke atas-atas (?). 

Selesai 9a tampil, 50% penonton ikut keluar bareng 9a #terekjes. Aku dan temen-temen 9a yang lain langsung dibanjiri pujian dari temen-temen kelas lain, guru-guru, penjaga sekolah, ikan, kucing, tikus, dan semua penghuni sekolah (??!!). Sesampainya di kelas, aku, Raja, Shasha, Dyah, Dila, Saras, Dhay dan Ayang saling berpelukan, loncat-loncat, teriak-teriak #backsound:we'rethechampion #dramatis 

Seneeeeeeeeeeeng banget rasanya dan #deargod thank you for letting me feeling this kind of happiness. 

And after the show, the big family of 9a, gathered together in class for having lunch. Kelompok 1 got Hokben as their menu and ours had Nasi Jengglo A la Bali made by Oma's mom. Such a delicious food!  

Terkahir, di dalam blog ini aku mau menyampaikan bahwa betapa aku ga pernah nyesel sekelompok sama kalian! Makasih banget buat semua loyalitas, totalitas dan rasa kekeluargaan yang kalian kasih. Dan untuk 9a, I really heart you ©. 


©©©





                                             kelompok 1


N.B: According to the latest post, Alhamdulillah Allah give a chance to continue this life, I'm alive! 

Jumat, 12 November 2010

Outro

Terakhir kali aku sakit parah adalah 11 bulan yang lalu. Yup, the sucking dengue fever that ruined my birthday. Dan kawan, aku pun sekarang sakit. Dan sakit  yang ini bukan sekedar kecapean dan masuk angin biasa. Soalnya, kalo biasa sakit, dibawa ke dokter, besoknya pasti langsung baikan. Atau paling engga menunjukkan perubahan yang signifikan. Tapi sekarang? Aku sakit dan ke dokter dari hari Kamis kemarin, dan sampai hari ini, belum ada perubahan yang berarti.

Kenapa ya setiap kali aku aku sakit pasti bawaannya sensitif banget. Denger lagu mellow ujung-ujungnya nangis. Ngeliat Ibu, Mbak Ipah, Bapak ribet ngurusin aku, aku nangis. Inget tugas sekolah, aku nangis. Inget ngelewatin ulang taun Tia, aku nangis. Nulis post ini, aku nangis. Mau pipis mau berak, aku nangis #bohong #gase-lebayitu.  GAAAAAAHHH WHAT'S WRONG WITH THE HIPOFISIS GLANDS? 

Ada yang ketinggalan. Kenapa setiap kali aku sakit, aku selalu mikir kalo kematian itu mendekat. Padahal yang namanya mati itu bisa kapan aja dan dimana aja. Kita tidur, bangun-bangun udah di alam lain. Kita makan terus tiba-tiba keselek, kehabisan nafas terus malaikat Izrail dateng nyabut nyawa. Kita jalan kaki, kejatuhan buah duren tepat dikepala, kena otak kecil, kita kehilangan kesadaran terus die. Kita ngetik, tiba-tiba ada kecoa terbang ke tangan, kita kaget, jantung berhenti, terus mati. 

See? Banyak banget acara buat mati. Ehm meninggal maksudnya. Tapi kalo kita lagi sakit, kita seperti sudah mempunyai intro untuk menyambut kedatangan sang grim ripper. 

Duh Gusti, kalau memang Engkau masih memberi saya kesempatan untuk hidup di dunia ini, saya akan menjadi orang yang baik.
Gusti, kalau memang engkau hanya memberikan 14 tahun jatah hidup buat saya, saya ikhlas.

P.S: AKU PASTI SEMBUH!

Kamis, 28 Oktober 2010

Sumpah Pemuda

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA, INDONESIA!
Hari ini tepatnya tanggal 28 Oktober 2010, kita memperingati hari sumpah pemuda ke-82. Pasti semuanya udah ga asing lagi dengan istilah Sumpah Pemuda kan? Kata aku, ini adalah salah satu hari bersejarah Indonesia yang namanya berat. Awalnya aja udah "Sumpah".Sumpah itu kata yang berat, man. Sumpah itu berarti janji yang dihakikikan dengan biasanya menyertakan nama Tuhan sebagai saksi. Kata kedua dari hari besar ini adalah "Pemuda". Sebenernya sih ga ada yang spesial dari kata pemuda ini, jadi tak akan aku bahas.

Sebenernya apa sih arti Sumpah Pemuda buat aku? Mari kita kembali ke masa lalu!

Dulu Bangsa Indonesia terpecah-belah karena adu-domba yang sering dilakukan oleh para meneer-meneer Belanda. Maka pada tanggal 28 Oktober bersatulah Jong Ambon, Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera, dan Jong-Jong lainnya dibawah sumpah yang berisi bahwa mereka berbangsa dan bertanah air Indonesia serta menjunjung tinggi bahasa persatuan Indonesia.
82 tahun yang lalu, tepat pada hari ini, nenek buyut, kakey buyut, sodara buyut dan uyut-uyut kita yang lainnya lagi berjuag mempersatukan pemuda-pemudi Indonesia di seluruh penjuru Nusantara. Mereka lagi berusaha menciptakan persatuan yang kokoh agar dapat mencapai kemerdekaan. Dan aku, aku sebagai generasi muda saat ini merasa bertanggung jawab atas Sumpah yang dilakukan uyut kita ini. Bertanggung jawab atas apa? Bertanggung jawab mempertahankan persatuan dan kesatuan. 


Okey, aku ngaku bahwa selama ini aku sering ngeluh sendiri dalem hati. Kenapa sih aku harus jadi orang Indonesia? Kenapa aku bukan orang Barat yang berhidung mancung, berambut brunette, bermata biru dan bertempat tinggal di sebuah negara yang mempunyai 4 musim. Why it must be Indonesia?
Dan sampe sekarang pun aku ga tau alasannya.

Tapi semakin lama aku hidup di negara khatulistiwa ini, aku mulai menerima. Dan mulai bersykur tentunya.

Aku bersyukur untuk kulit kuning kecoklat-coklatan yang aku punya #inikulitapatai?. Kulit yang konon didambakan oleh para bule karena dianggap warnanya yang exotic dan sehat karena tidak rentan terhadap penyakit kanker kulit (semakin sedikit pigmen seseorang, semakin rentan ia thd kanker kulit)
Aku juga bersyukur untuk rambut dan mata hitam yang aku punya. Mata hitam orang Asia yang katanya dalam dan menyejukkan #eaeaeageleuuh #lempartomatbusuk.
Dan terkahir aku bersyukur karena aku dilahirkan sebagai orang Indonesia. I'm so nationalistic, aren't I? Hahahahaha.

Temen-temen, mau cerita sedikit nih. Waktu itu aku baca di koran, ada suatu yayasan di Bandung (yg aku lupa namanya) mengadakan suatu recruitment untuk mencari guru di pedalaman Indonesia selama 1 tahun. Tapi ini bukan sembarang rekruitmen. Yayasan ini mencari lulusan-lulusan muda terbaik universitas-universitas terkemuka di Indonesia, alias mereka nyari orang yg lulus dengan gelar summa cum laude. Dan hebatnya, partisipan dari acara perekrutan ini lebih dari 1000 orang sedangkan yang diterima hanya beberapa ratus orang (lagi-lagi aku lupa berapa jumlahnya). Mereka, dengan rela meninggalkan pekerjaan dan jabatan bergengsi mereka di kota-kota besar, hanya untuk menjadi guru di sebuah pedalaman dengan gaji Rp 3.000.000. How generous! Beberapa orangtua dari partisipan yang bersangkutan ada yang protes.

"Bagaimana bisa, anak yang saya sekolahkan tinggi-tinggi, lulus dengan predikat terbaik dan sekarang telah mendapatkan pekerjaan yang layak, malah melepaskannya begitu saja hanya untuk menjadi seorang guru di pedalaman?"

Si anak pun menjawab, "Bu, pak, saya ingin mengisi daftar riwayat hidup saya. Saya ingin mencari pengalaman baru. Saya ingin berbakti pada negeri ini".

Akhirnya luluh lah hati orang tua tersebut mendengar pernyataan sang buah hati. End of story.

Hehehehe, sebenernya tadi itu hanya ilustrasi percakapan, kawan-kawan. Ga ada yang dikurangin tapi banyak yang ditambahain :P.

Nah, kawan. Aku pun ingin seperti itu. Menjadi orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain, orang yang dapat berbakti pada negeri ini dan dapat membantu sesama. Karena, sebaik-baiknya orang adalah yang dapat bermanfaat bagi sesamanya.

LALU, apakah hubungannya kisah ini dengan Sumpah Pemuda? Aku juga bingung.

....
....
....
....

Ok, apabila ini adalah sebuah benang kusut, marilah kita luruskan setiap helainya agar dapat kita gulung kembali menjadi suatu gulungan benang yang utuh. #berfilosofi
Intinya, lakukan yang terbaik untuk dirimu, keluargamu dan negerimu. Jadilah bangsa Indonesia yang bangga terhadap Indonesia. Seorang warga negara yang tidak banyak menuntut pemerintah tapi lebih banyak menuntut diri sendiri agar bisa melakukan sesuatu untuk negeri ini.

Terakhir kali, maaf untuk postingan yang begitu panjaaang dan menjenuhkan. Juga maaf atas keterbatasan informasi yang ada.


Salam semangat muda,

Hani :)

Selasa, 26 Oktober 2010

Just Some of My Thought

Hanya beberapa pikiran aku yang merepresentasikan perasaan yang sedang dipikirkan saat ini. Tiba-tiba aja aku kepikiran hal ini pas pulang sekolah tadi.

Yang aku pikirin adalah tentang orang yang jatuh cinta diam-diam. Orang yang jatuh cinta diam-diam itu kaya lirik lagu The Call-Regina Spektor. Jadi, semua berawal dari perasaan yang lalu tumbuh jadi sebuah harapan. Selanjutnya harapan itu berubah jadi quite thought lalu bermetamorfosis jadi quite hope. 

Mereka itu hanya diam di dalam sebuah kesunyian perasaannya sendiri. Ga punya nyali buat sekedar menarik sedikit perhatian orang yang disukainya. Ga punya cukup keberanian buat berusaha.  

Sebagai siswa SMP yang setiap hari ngeliat orang pacaran bersliweran sana-sini,dan jadi saksi sebuah ajang "katakan cinta", aku sedikit mikir. Apa pernah ga sih, temen terpendiem yang kita punya, menaruh perasaan kepada seseorang? Apakah ada sedikit, sedikiiiit saja harapan dihati mereka untuk bisa kaya temen-temennya yang lain.

Ada beberapa kalimat terkahir yang aku sukaaa banget dari bukunya Raditya Dika-Marmut Merah Jambu, di bab tentang Orang yang Jatuh Cinta Diam-diam. Di kalimat itu Raditya Dika nulis bahwa pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa  mendoakan setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga semakin lama semakin besar, dan semakin menjauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya hanya bisa menerima. Mereka paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang sesungguhnya tidak kita butuhkan. Dan sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta sendirian hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.


i got this picture from here.

Selasa, 19 Oktober 2010

Fun Bike, Crazy Bike

This is kinda late post. Oh, never mind. I always post something musty, don't I?

Saturday, the 16th of October 2010 there was an event called Bandung Blossom. It's kind of carnival to celebrate Bandung's 200th years anniversary. And I took a part of the carnival as a bikers. HA HA HA once again, bikers ladies and gentleman! #ngapainharusbanggacoba #lebay #abaikan. 

I'm not the only participant from 7 Junior High School, of course. We were about 150 people. And participants from my dearest class were me, Shasha, Arin, Indah, Agum, Saras, Upe, Jajas, Dyah, Raja and Endris. We decorated our bicycle as beauty as it could be. But, Shasha and I made a decoration of a "paketan" bicycle. Why we call it a packet bicycle? Because we wrapped it in a brown paper and with a big pink bow on the handlebar. Perfectly a packet bicycle.

On the D-day, I woke up at 5am and found that the weather was awfully bad. Yea, it was raining and I had to take the bicycle to school first before I got to the convoy at Gasibu. So, I recklessly went to school in the pouring rain with another friends.

At Gasibu, we had to wait for 4 hours before we finally cycling. But actually, it wasn't cycling. It was walking with a bicyle. The street was EXTREMELY CROWDED. We had to keep on waiting even when we're biking. And we were biking in the middle of a very hot-burning-day. Because of it my skin turns TAN. Nope, it's not actually tan. It's BLACK and now you can call me si Bolang; Si Bocah Belang ( ._.) (._. ) (._. ) ( ._.)

Enough talking about my exotic skin #menghiburdiri

But we were having so much fun at the convoy. Shasha, Agum, Indah, Saras, Upe, Arin and me were singing ALL THE WAY! We sang Manuk Dadali, every "Pupuhs" that our ex-homeroom have taught us, Ekspresi, Telephone, A Whole New World, Don't Let Me Fall, and etc. And of course because of that, we were being  center attention. Everybody looked at us strangely but we didn't care at all. We had been put out because of the wait and we didn't want to be more upset. So we cheered up ourselves by singing HAHAHAHAHA.

But after all, I have no regrets joining the event because it's really worth it. Especially for the experience I will never have again in the other time.












Selasa, 12 Oktober 2010

Piano

Softly, in the dusk, a woman is singing to me;
Taking me back down vista of years, till I see
A child sitting under the piano, in the boom of the tingling strings
And pressing the small, poised feet of mother who smiles as she sings

In spite of myself, the insidious mastery of song
Betrays me back, till the heart of weeps belong
To the old Sunday evenings at home, with winter outside 
And hymns in the cosy parlour, the tnkling piano our guide

So now it is vain for the singer to burst into clamour 
With the great black piano appassianto. 
The glamour if childish is upon me, my manhood is cast
Down in the flood of remembrance
I weep like a child for the past

D.H  Lawrance

This is a very sweet poem which I took from my English student-book :P. Very very touching and deep.

Sabtu, 25 September 2010

What If

What if I had a tremendous pretty face merely like those models on the magazines.

What if I could play all kind of strings instruments.

What if I had a little brother.

What if I were genius

What if I could do ballet

What if I had much money in my pocket

What if I could play piano ah-ma-zing-ly

What if I were taller than now

What if............

What if............ and,

What if.

You know, actually that "what if" question is sometimes killing you. You'll never thanked for everything you've had currently if you're too much keep on asking yourself "what if". Every undue emphasis brings badnesses, right? Of course.

Um, honestly, it's 12:40 am. I've no idea about what to do, no friends to talk with, and nothing to say. I'm just blabbering right now. Please mind with this situation, nice reader. I have shitty insomnia which always attacks me unexpectedly.

Hmmmmmm. Talking about what if, imma imagining;
Now I'm in the bungalow at the edge of the white sand beach. Tonight the stars shining really bright, even I can see the scorpio constellation through my window. I can hear the sound of the sea wives clearly. Wuuuush-ing and wuuuush-ing. Ah..... So beautiful! 
I have plenty plans for tomorrow. I know the weather will be as great as today, so I decide to dive depth down to the see, taking a lot of pictures beneath, then sun-bathing. I don't care about my skin if it would turned dark or not. I'm having fun here. This nowhere island is completely mine! 
Yes, there is no homework, no housework. I'm free here. Free like a bird. I'm free! Yippie!!!!!! 


Now let's get back to the reality!
It's enough for the dreaming session of the day. I'm gonna hit the bed because it has been 1:00 am already. Bye!