Yang aku pikirin adalah tentang orang yang jatuh cinta diam-diam. Orang yang jatuh cinta diam-diam itu kaya lirik lagu The Call-Regina Spektor. Jadi, semua berawal dari perasaan yang lalu tumbuh jadi sebuah harapan. Selanjutnya harapan itu berubah jadi quite thought lalu bermetamorfosis jadi quite hope.
Mereka itu hanya diam di dalam sebuah kesunyian perasaannya sendiri. Ga punya nyali buat sekedar menarik sedikit perhatian orang yang disukainya. Ga punya cukup keberanian buat berusaha.
Sebagai siswa SMP yang setiap hari ngeliat orang pacaran bersliweran sana-sini,dan jadi saksi sebuah ajang "katakan cinta", aku sedikit mikir. Apa pernah ga sih, temen terpendiem yang kita punya, menaruh perasaan kepada seseorang? Apakah ada sedikit, sedikiiiit saja harapan dihati mereka untuk bisa kaya temen-temennya yang lain.
Ada beberapa kalimat terkahir yang aku sukaaa banget dari bukunya Raditya Dika-Marmut Merah Jambu, di bab tentang Orang yang Jatuh Cinta Diam-diam. Di kalimat itu Raditya Dika nulis bahwa pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga semakin lama semakin besar, dan semakin menjauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya hanya bisa menerima. Mereka paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang sesungguhnya tidak kita butuhkan. Dan sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta sendirian hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
i got this picture from here.
:'3
BalasHapus