Sebagai remaja berusia 14 tahun, mungkin aku memang labil. Labil which means; goyah, tidak punya pendirian, masih mencari jati diri, cenderung berubah. Jangan tanya apa yang aku mau soalnya aku juga ga tau. Kadang mau ini, kadang mau itu dan kemungkinan untuk berubah pikiran itu selalu ada dalam jangka waktu kurang dari 1 hari.Kesimpulan: Saya memang labil.
Lalu apa hubungannya kelabilan ini dengan "hidup bagaikan roda berputar?".
Di saat masa "pancaroba" dimana kita---remaja mengalami fase perkembangan dari anak-anak menuju dewasa pastinya kita berubah. Dan itu yang terjadi sama aku. Perubahan ga semuanya baik, ada juga sisi negatifnya.
Suatu hari, aku ditegur sama ibu dengan alasan perubahan sikap. She encouraged me A LOT. Yak, aku memang salah, memang salah.........memang salah. Hidup dengan terlena oleh perlombaan dunia sedangkan melupakan 2 hal yang sebenernya inti dari kebaikan di dunia ini; memberi dan mengasihi.
Hidup dalam keegoismean, hidup secara individualis,. Aku melupakan dunia dan sekitarnya.
......
Maaf ibu, aku mungkin bukan anak yang sempurna. Anak macem apa aku ini ya, yang bisa-bisanya ngebuat ibu harus meneteskan air mata demi memberitahu mana yang baik dan mana yang buruk
Maaf ibu, aku sayang ibu, sayang bapak, sayang semuanya. Ga ada maksud bahkan niat untuk bersikap ga sopan sama orang-orang.
Maaf ibu kalo aku kurang perhatian
Maaf ibu, kalo aku bukan anak perempuan yang seperti ibu inginkan, seperti yang ibu harapkan
Akhir kata, aku bertekad. AKU HARUS BERUBAH! Walaupun aku tau pasti susah, but when there's a will there's a way, right?
Right
.....
Yasudahlah mari kita tutup post ini dengan membaca basamalah dan hamdalah. Basmalah, untuk kelancaran mengerjakan soal TIK dan matematika besok. Dan hamdalah, karena telah berhasil menyelesaikan postingan ini (?). Selamat malam semuanya; Ibu, Bapak, Mbak Ninis, Malya, Mbak Ipah, Bibi, Isman, Nenek, Kakek. Mimpi indah.
water dropped off my face while it was raining out there
Tidak ada komentar:
Posting Komentar